Untuk Materi Penyuluhan Wilayah BPP Kota
Tulungagung
Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola
beberapa barisan tanaman yang kemudian diselingi satu barisan kosong.
Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan
sebagai tanaman sisipan di dalam barisan.
Pada awalnya tanam jajar legowo umum diterapkan untuk daerah yang banyak
serangan hama dan penyakit. Pada baris kosong, di antara unit legowo,
dapat dibuat parit dangkal. Parit dapat berfungsi untuk mengumpulkan
keong mas, menekan tingkat keracunan besi pada tanaman padi atau untuk
pemeliharaan ikan kecil (muda).
Namun kemudian, pola tanam ini berkembang untukmemberikan hasil yang
lebih tinggi akibat dari peningkatan populasi dan optimalisasi ruang
tumbuh bagi tanaman. Sistem tanam jajar legowo pada arah barisan tanaman
terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih longgar sekaligus populasi
yang lebih tinggi.
Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan
pemanfaatan sinar matahari lebih optimal untuk pertanaman. Selain itu,
upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih
mudah.
Pada
awalnya tanam jajar legowo umum diterapkan untuk daerah yang banyak
serangan hama dan penyakit, atau kemungkinan terjadinya keracunan besi.
Jarak tanam dua baris terpinggir pada tiap unit legowo lebih rapat
daripada baris yang di tengah (setengah jarak tanam baris yang di
tengah), dengan maksud untuk mengkompensasi populasi tanaman pada baris
yang dikosongkan. Pada baris kosong, di antara unit legowo, dapat dibuat
parit dangkal. Parit dapat berfungsi untuk mengumpulkan keong mas,
menekan tingkat keracunan besi pada tanaman padi atau untuk pemeliharaan
ikan kecil (muda).
Sistem tanam legowo kemudian berkembang untuk mendapatkan hasil panen
yang lebih tinggi dibanding sistem tegel melalui penambahan populasi.
Selain itu, dapat mempermudah pada saat pengendalian hama, penyakit,
gulma, dan juga pemupukan.