Iklim dan Pertanian
1. Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian
Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban tanah akan menganggu sektor pertanian.
Curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia diprediksikan akan meningkat sekitar 2-3%/tahun. Khusus di Pulau Jawa, perubahan musim akan sangat ekstrem dimana musim hujan akan menjadi sangat basah dan musim kering akan menjadi sangat kering dan lebih panjang. Hal ini menyebabkan Jawa menjadi rawan banjir dan kekeringan.
Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat tidak pasti.
Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak memiliki tanah dan miskin.
Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat berakibat positif untuk proses fotosintesis. Dampak Perubahan Iklim terhadap PertanianPemanasan global menyebabkan penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur.
2. Strategi Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Strategi penanganan dalam mengatasi perubahan iklim dapat dilakukan melalui Antisipasi, Mitigasi dan Adaptasi
a. Antisipasi : Upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak perubahan iklim
b. Mitigasi : Upaya atau tindakan aktif untuk mencegah/memperlambat terjadinya perubahan iklim/pemanasan global
Contoh Aksi Mitigasi:
• Menanam pohon,
• kegiatan reboisasi, menggunakan peralatan yang ramah lingkungan,
• memberikan pakan ternak yg menghasilkan kotoran rendah emisi
c. Adaptasi : Upaya menyesuaikan kondisi dan teknologi dengan adanya kejadian perubahan iklim.
Contoh Aksi Adaptasi:
• Menyesuaikan waktu tanam terhadap kondisi curah hujan,
• memilih varitas unggul adaptif,
• penggunaan teknologi hemat air.
oleh : Karpani P. Ni
Perpaduan antara meningkatnya suhu rata-rata, siklus hidrologi yang terganggu sehingga menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan musim hujan yang lebih intensif namun lebih pendek, meningkatnya siklus anomali musim kering dan hujan dan berkurangnya kelembaban tanah akan menganggu sektor pertanian.
Curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia diprediksikan akan meningkat sekitar 2-3%/tahun. Khusus di Pulau Jawa, perubahan musim akan sangat ekstrem dimana musim hujan akan menjadi sangat basah dan musim kering akan menjadi sangat kering dan lebih panjang. Hal ini menyebabkan Jawa menjadi rawan banjir dan kekeringan.
Perubahan iklim akan mempengaruhi hasil panen yang kemungkinan besar akan berkurang disebabkan oleh semakin keringnya lahan akibat musim kemarau yang lebih panjang. Pada skala yang ekstrem, berkurangnya hasil panen dapat mengancam ketahanan pangan. Selain itu, kebutuhan irigasi pertanian juga akan semakin meningkat namun disaat yang sama terjadi kekurangan air bersih karena mencairnya es di kutub yang menyebabkan berkurangnya cadangan air bersih dunia. Hal ini dapat berujung pada kegagalan panen berkepanjangan yang juga menyebabkan pasokan pangan menjadi sangat tidak pasti.
Sektor pertanian perlu beradaptasi terhadap perubahan iklim karena seiring dengan semakin tingginya suhu bumi dan berubahnya pola presipitasi terjadi juga: perubahan zona iklim dan pertanian, perubahan pola produksi pertanian, makin meningkatnya produktivitas karena pertambahan CO2 di atmosfer dan bertambahnya kerentanan orang-orang yang tidak memiliki tanah dan miskin.
Dampak perubahan iklim terhadap Indonesia dapat positif maupun negatif. Di beberapa daerah, konsentrasi CO2 di atmosfer dan radiasi matahari dapat berakibat positif untuk proses fotosintesis. Dampak Perubahan Iklim terhadap PertanianPemanasan global menyebabkan penurunan hasil panen di Jawa Barat dan Jawa Timur.
2. Strategi Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Strategi penanganan dalam mengatasi perubahan iklim dapat dilakukan melalui Antisipasi, Mitigasi dan Adaptasi
a. Antisipasi : Upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak perubahan iklim
b. Mitigasi : Upaya atau tindakan aktif untuk mencegah/memperlambat terjadinya perubahan iklim/pemanasan global
Contoh Aksi Mitigasi:
• Menanam pohon,
• kegiatan reboisasi, menggunakan peralatan yang ramah lingkungan,
• memberikan pakan ternak yg menghasilkan kotoran rendah emisi
c. Adaptasi : Upaya menyesuaikan kondisi dan teknologi dengan adanya kejadian perubahan iklim.
Contoh Aksi Adaptasi:
• Menyesuaikan waktu tanam terhadap kondisi curah hujan,
• memilih varitas unggul adaptif,
• penggunaan teknologi hemat air.
oleh : Karpani P. Ni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar