dok.......bersama Karpani P. Ni, Bpp Kota Tulungagung Jatim
Pengendalian OPT / Keong mas sawah kelompoktani Sri Kuncoro Kel. Panggungrejo dan walangsangit di sawh kelompok tani Mardi Rukun Kel. Sembung
Pada hari Jum'at, 28 Pebruari 2014, gerakan tersebut diikuti oleh anggota poktan
fotne.........
Penulis: Tugimin, A.Md – PP Penyelia BPPK Kec. Mungkid
Beberapa hama yang dapat mengganggu tanaman padi,
diantaranya hama serangga Walang Sangit(rice bug)dengan bahasa latinnya
Leptocorisa oratorius (Fabricius). Hama ini, bila diganggu akan
mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau yang kurang sedap.
Pengendalian Keong Mas Pada Padi Sawah dan Walangsangit
Pengendalian Keong Mas Pada Padi Sawah
Kerugian yang ditimbulkan hama keong mas berkisar antara 16 – 40% penurunan produksi gabah. Kondisi ini terjadi bila tanam pindah berumur kurang dari 21 hari, dengan catatan bila petani tidak melaksanakan prinsip sistem tanam PTT yaitu pengairan berselang.
Keong mas sanggup hidup berkisar 2 s/d 6
tahun. Telur
yang dihasilkan setiap sekali bertelur berkisar antara 235 – 860 butir setiap pok telur dan menetas setelah
berumur 8 – 14 hari. Itu
sebabnya Keong mas sulit dikendalikan karena perkembang biakannya cukup cepat.
Untuk
mengendalikan Keong mas dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
- Dengan menggunakan musuh alami melepas itik di areal sawah sebelum tanam dan sesudah panen untuk memakan keong mas yang muda dan kecil
- Menggunakan perangkap dari bahan kelambu bekas atau karung goni ditempatkan pada kubangan sawah yang tergenang air dan diberikan makanan kesukaan keong mas seperti kelapa, pisang, pepaya, beras, limbah sayuran. Perangkap tersebut dipasang sore hari kemudian pada esuk hari keong yang terkumpul diambil.
- Mengeringkan sawah apabila terjadi serangan cukup besar dan buat kubangan di sawah untuk memudahkan pemungutan keong mas
- Tancapkan ajir kayu atau bambu di sepanjang dekat pematang untuk memudahkan pemungutan
- Gunakan tanaman yang mengandung pestisida nabati yang diletakkan pada air persawahan seperti: daun tembakau, akar tuba, pinang, gadung basah, daun sembung, daun mimba, daun mindi.
- Menaburkan serbuk abu kasar atau serasah kayu ditempat yang terserang keong. apabila terserap dalam cangkang akan mengakibatkan kematian.Selama ini, keong mas dilihat sebagai hama padi. Tetapi bila petani sedikit berfikir kreatif akan sangat menguntungkan bagi petani. Dibalik dari musibah yang menimpa petani terkandung hikmah bila bisa memanfaatkan. Hikmah tersebut adalah keong mas bisa digunakan sebagai pakan itik, lele dan bahkan bisa digunakan bahan baku pembuatan Pupuk Cair Organik. Daging keong mas dan cangkangnya memiliki kandungan vitamin, protein, lemak, karbohidrat, zat kapur dan unsur hara lainnya yang bisa diserap oleh tanaman sehingga cocok untuk pembuatan pupuk cair.
Sumber Sinta Juli 2011
Walang Sangit
Agar
tanaman padi tidak terserang oleh hama serangga Walang sangit dapat
dilakukan pencegahan di awal atau setelah terserang hama.
Walang sangit merupakan hama potensial yang pada
waktu-waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat menyebabkan
kehilangan hasil mencapai 50 persen. Diduga bahwa populasi 100.000 ekor
per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25 persen. Hasil penelitian
menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan
menurunkan hasil 15%. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit
dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang
sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27 persen.
Kwalitas gabah (beras) sangat dipengaruhi serangan walang sangit.
Diantaranya menyebabkan meningkatnya Grain dis-coloration. Sehingga
serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil,
secara tidak langsung juga sangat menurunkan kwalitas gabah.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa hama serangga walang sangit ini
hampir tidak pernah tidak ada pada setiap musim tanam padi, hanya saja
tingkat serangannya yang berbeda-beda. Untuk itu, hama serangga walang
sangit ini adalah merupakan salah satu hama yang perlu diwaspadai karena
bila lalai gabah menjadi hampa.
Walang sangit merupakan hama yang umum ada pada setiap musim
tanam padi. Hama ini dapat merusak bulir padi pada fase pemasakan.
Mekanisme merusak Walang sangit adalah dengan menghisap butiran gabah
yang sedang mengisi. Apabila diganggu, serangga Walang sangit ini akan
mempertahankan diri dengan mengeluarkan bau kurang sedap. Selain sebagai
mekanisme pertahanan diri, bau yang dikeluarkan juga digunakan untuk
menarik walang sangit lain dari spesies yang sama. Walang sangit dapat
merusak tanaman ketika mencapai fase berbunga sampai matang susu.
Berdasarkan cara hidup walang sangit, tanam serempak dalam satu
hamparan merupakan cara pengendalian yang sangat dianjurkan. Setelah ada
tanaman padi berbunga, walang sangit akan segera pindah dari
rumput-rumputan atau tanaman sekitar sawah ke pertanaman padi yang
pertama kali berbunga. Sehingga jika pertanaman tidak serempak
pertanaman yang berbunga paling awal akan diserang lebih dahulu dan
tempat berkembang biak . Pertanaman yang paling lambat tanam akan
mendapatkan serangan yang relatif lebih berat karena walang sangit sudah
berkembang biak pada pertanaman yang berbunga lebih dahulu. Dianjurkan
beda tanam dalam satu hamparan tidak lebih dari 2,5 bulan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama serangga Walang sangit adalah menyebabkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa .
Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama serangga Walang sangit adalah menyebabkan beras berubah warna dan mengapur, serta gabah menjadi hampa .
Hama ini dapat dikendalikan melalui beberapa langkah, seperti:
- mengendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman;
- meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh seragam;
- menangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan;
- mengumpan walang sangit dengan ikan yang sudah busuk, daging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam;
- menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.
- mengendalikan gulma, baik yang ada di sawah maupun yang ada di sekitar pertanaman;
- meratakan lahan dengan baik dan memupuk tanaman secara merata agar tanaman tumbuh seragam;
- menangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan;
- mengumpan walang sangit dengan ikan yang sudah busuk, daging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam;
- menggunakan insektisida bila diperlukan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.
Salah satu akibat serangan hama serangga Walang sangit ini, beras akan
mengalami perubahan warna dan mengapur. Dengan demikian pencegahan yang
dapat dilakukan setelah tanaman padi terserang hama walang sangit adalah
dapat menggunakan beberapa jenis insektisida
Sumber :
1. Mahyuddin Syam, dkk. 2008. Masalah Lapang; Hama, Penyakit dan Hara, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta
2. Anon,2006. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta
Penulis: ediana wayan.
1. Mahyuddin Syam, dkk. 2008. Masalah Lapang; Hama, Penyakit dan Hara, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta
2. Anon,2006. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta
Penulis: ediana wayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar