Rabu, 02 Juli 2014
PENGENDALIAN HAMA TIKUS Untuk Materi Penyuluhan Wibi Bpp Kota Tulungagung Jatim, Senin 3 Juli 2014
Sawah Wilayah BPP Kota Tulungagung :
- Wilayah Selatan yang meliputi : sawah Kel. Jepun, Karangwaru dan Kel. Tamanan sudah menghijau umur sekitar 15 hari, untuk kel bago baru tutup tanam
- Wilayah Barat, yang meliputi Kel Kedungsoko, Tertek Kutoanyar dan Kel. Panggungrejo
- Wilayah Utara, yang meliputi Kel Botoran dan Kel. Sembung
- Wilayah Timur, yang meliputi Kel Kepatihan dan Kenayan sebagian besar tanaman palawija/ tebu
dok oleh : Karpani P. Ni
PENGENDALIAN HAMA TIKUS
BIOLOGI
Jenis tikus yang merusak pada tanaman ada tiga jenis yaitu : Tikus sawah,Tikus ladang dan Tikus rumahan.
Tikus sawah berkembang biak pada umur 1,5 – 2 bulan, masa bunting 21 hari & mampu menghasilkan anak sekitar 10 – 12 ekor setiap melahirkan. Dalam waktu 48 jam setelah melahirkan, tikus betina dapat kawin lagi. Dalam keadaan hamil, mampu menyusui anak. Kemampuan melahirkan dalam satu tahun 4 kali sehingga satu induk dapat mencapai 1200 ekor. Masa hidup tikus tergantung ketersediaan makanan dilapangan & biasanya tidak lebih dari satu tahun.
TINGKAH LAKU
Sifat- sifat tikus yang penting antara lain : cerdik, pemakan segala yang ditemukan namun lebih menyukai beras ataupun gabah. Mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Tikus sawah buta warna, namun dapat mengenali warna hijau dan kuning dalam jarak sekitar 100 meter. Indra penciuman, peraba dan pendengaran sangat tajam.Tikus aktif pada malam hari.
Jelajah harian tikus relative tetap, setiap malam. Kemampuan migrasi ± 1-2 Km. Apabila dilapangan tidak tersedia makanan, tikus akan bermigrasi ke perkampungan disekitar areal persawahan .
HABITAT
Kondisi habitat sangat menentukan perkembang biakan dan populasi tikus di lapangan. Ketersediaan makanan yang cukup secara terus menerus akan memacu perkembangan tikus sepanjang tahun. Dengan demikian daerah dengan pola tanam tidak serempak, sangat mendukung perkembangan tikus dilapangan.
Kondisi yang menguntungkan bagi tikus adalah areal dengan banyak pematang,tanggul-tanggul ,tumpukan jerami, semak-semak dan gulma.
Tikus hidup dalam liang yang dibuat disekitar pertanaman. Liang berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak. Liang tikus biasannya mempunyai pintu masuk utama yang berakhir dengan satu atau dua jalan keluar yang disamarkan. Pada keadan tertentu seperti banjir,persediaan makanan berkurang, tikus akan mengembara ke tempat lain.
Pada umumnya liang yang ditinggalkan oleh tikus, tidak digunakan lagi oleh tikus lainnnya.
TEKNIK PENGENDALIAN KULTUR TEKNIS
1. Melakukan gropyokan massal dengan membongkar setiap lubang pada saat Bera atau saat pengolahan tanah.
2. Tanam serempak dalam satu hamparan.
3. Membersihkan gulma dipertanaman dan disemak-semak lingkungan sekitar.
4. Memindahkan dan membakar jerami jerami sisa panen.
5. Pada saat pesemaian, dikendalikan dengan pagar plastic.
6. . Pertanaman padi yang lebih awal masak di pasang pagar plastic.
CARA BIOLOGI
Menjaga agar musuh alami dapat berkembang dan berfungsi dengan alamiah.
Musuh tikus antara lain :
Burung hantu,ular, kucing, anjing dan musang.
CARA KIMIA
• Racun tikus ada dua macam yakni Racun akut ( sangat beracun dan dapat membunuh tikus dengan cepat) dan Racun Kronis (membunuh tikus setelah makan berulang-ulang).
• Pengumpanan dengan racun akut hanya efektif dilakukan pada saat Bera, menjelang musim hujan. Pada saat itu sumber makanan kurang tersedia .
• Pada saat pertumbuhan vegetative umpan diletakkan dipematang dengan jarak ± 50 m. antar lokasi umpan.
• Pada saat bunting, umpan diletakkan pada petak sawah sejauh satu meter dari pematang.
• Pada saat padi berbunga hingga panen, umumnya tikus sedang bunting atau beranak, Pengemposan dengan asap belerang atau tiran merupakan cara yang efektif. Pemasangan umpan pada fase ini sudah tidak efektif,karena sumber makanan sudah cukup melimpah.
• Setelah ada pertanaman padi, dilakukan pengemposan dengan tiran pada setiap lubang atau sarang tikus
Tim BPP KotaTulungagung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar